Jember- Setiap tahunnya, ziarah kubur menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di momen Lebaran Idul Fitri. Seperti halnya masyarakat di Dusun Curah Damar, Sidomulyo, mereka kompak dalam melaksanakan ziarah kubur.
Kegiatan ziarah kubur tersebut dilakukan setiap satu hari setelah sholat Idul Fitri dan sudah menjadi tradisi yang dijalankan setiap tahunnya. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mendoakan para leluhur serta menjalin silaturahmi dan halal bihalal antara masyarakat di dusun Curah Damar.
Menurut RW setempat, sejarah masyarakat di Dusun Curah Damar berasal dari keturunan yang sama, sehingga kebanyakan dari mereka adalah saudara.
“Masyarakat di sini semuanya adalah saudara satu keturunan ‘Bujuk Ijen’, dan kegiatan ziarah kubur serta halal bihalal ini sudah sejak dulu kita rutin lakukan untuk mengingat dan mendoakan para leluhur,” ujarnya.
Ziarah kubur yang dilaksanakan pada hari Minggu, 23 April 2023 tersebut, juga dihadiri oleh Mas Kades selaku kepala desa Sidomulyo. Ia sangat mengapresiasi dan menganggapnya sangat penting untuk melestarikan kegiatan yang positif tersebut, guna menambah rasa persaudaraan antar masyarakat di dusun Curah Damar.
“Kegiatan seperti ini harus terus dipertahankan, karena selain untuk mendoakan para leluhur kita, juga untuk mempererat tali persaudaraan di antara kita,” ungkap Mas Kades.
Kegiatan ziarah kubur dimulai pukul 07.00 pagi hingga selesai, dan diisi dengan doa bersama serta tausiah pentingnya mengingat dan bertawassul untuk para leluhur serta menjaga rasa persaudaraan oleh tokoh agama setempat. Kegiatan tersebut dianggap sukses dan menjadi momen berharga bagi masyarakat dusun Curah Damar untuk tetap merayakan tradisi yang sudah berlangsung sejak lama.
Dalam momentum itu masyarakat tidak hanya mendoakan para leluhur, tetapi juga saling bertemu dan berbicara untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dan kuat. Semoga kegiatan ziarah kubur ini dapat terus dilakukan dan memperkuat tali persaudaraan antara masyarakat di Sidomulyo.