Sidomulyo — Pemerintah Desa Sidomulyo menindaklanjuti hasil pendataan Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) 2025 dengan langkah konkret melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sidomulyo. Kegiatan ini merupakan hasil dari Rapat Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Sidomulyo, Senin (4/8).
Pendataan terhadap petani kopi yang dilakukan sejak Juni 2025 oleh Agen Descan (Desa Cinta Statistik) mengungkap sejumlah tantangan utama yang dihadapi para petani, seperti terbatasnya akses terhadap pupuk, kendala dalam pemasaran dan stabilisasi harga, serta hambatan dalam infrastruktur pertanian. Hasil pendataan ini kemudian dipaparkan secara mendalam oleh Agen Descan bersama Tim BPS Kabupaten Jember.
Rapat RTL yang dihadiri oleh berbagai unsur desa mulai dari Ketua BPD, Ketua TP PKK, Ketua KDMP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT/RW, kader Posyandu, kelompok tani, hingga para petani kopi sepakat untuk menjalin kerja sama strategis guna menjawab rekomendasi dari hasil pendataan tersebut.
Dalam MoU yang ditandatangani, terdapat sejumlah poin penting, antara lain:
KDMP Sidomulyo sebagai Leading Sektor Ekspor Kopi
Koperasi Desa Merah Putih akan mengambil peran utama dalam memperluas pasar kopi Sidomulyo hingga ke tingkat internasional, sebagai upaya mendorong peningkatan nilai jual kopi lokal dan memperkenalkan kualitas kopi desa ke dunia.Pemenuhan Akses Pupuk
KDMP yang memiliki unit usaha distributor pupuk akan membantu memenuhi kebutuhan pupuk petani kopi secara lebih terjangkau dan berkelanjutan.Pelatihan dan Pemberdayaan Petani
Melalui keanggotaan koperasi, para petani kopi akan mendapatkan berbagai pelatihan teknis, mulai dari budidaya, pengolahan hasil panen, hingga manajemen usaha berbasis pertanian dari hulu ke hilir.
Rizqi Elviah, perwakilan dari BPS Kabupaten Jember sekaligus pembina Agen Descan, turut memberikan pemaparan terkait pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai kemandirian petani. Ia menegaskan bahwa percepatan kerja sama seperti yang dilakukan Pemdes dan KDMP menjadi langkah ideal dalam merespon data secara adaptif dan berdampak.
“Kolaborasi ini penting untuk membangun ekosistem pertanian kopi yang berkelanjutan di Desa Sidomulyo. Bukan hanya soal data, tapi juga aksi nyata,” tegas Rizqi dalam paparannya.
Langkah ini menjadi bukti bahwa data yang dikumpulkan secara partisipatif mampu menghasilkan rekomendasi konkret yang direspons cepat oleh pemerintah desa. MoU ini diharapkan menjadi tonggak penting menuju kesejahteraan petani kopi dan kemajuan ekonomi lokal di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.