Surabaya– Pengurus Desa Wisata Sidomulyo Ikuti Pelatihan Akademi Desa Wisata (Demi Dewi) se-Jawa Timur yang digelar oleh KIP Foundation sebagai upaya meningkatkan kualitas pengelolaan destinasi wisata.
Pelatihan ini berlangsung secara daring via zoom cloud meeting dan luring yang dipusatkan di Hotel Artotel TS Suiter Surabaya, selama dua hari, 16-17 Maret 2023, diikuti oleh 100 lebih peserta yang terdiri dari pengurus BUMDesa maupun Kelompok Sadar Wisata di Jawa Timur.
Pelatihan ini secara resmi dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama saat melakukan Kick Off Program Klinik BUMDesa dan Akademi Desa Wisata (Demi Dewi) Tahun 2023.
Langkah ini diyakini akan efektif untuk membuka spektrum baru untuk pengembangan desa mandiri di jawa timur.
Sebab menurut Khofifah, sebuah desa jika sudah dikategorikan sebagai desa mandiri, maka support dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan berkurang bahkan bisa zero.
“Sesungguhnya kita tidak hanya menarget Desa Mandiri makin banyak, tapi desa yang sudah mandiri itu harapan kita akan menemukan spektrum baru meluaskan jejaring produk-produk kreatif mereka sehingga mandiri dan produktif,” kata Khofifah.
Melalui forum tersebut, Khofifah berharap adanya konektivitas dan sinergi yang dibangun melalui hexa helix approach yang melibatkan enam sektor. Yaitu sektor perguruan tinggi atau akademik, sektor usaha atau private sektor, sektor pemerintah, masyarakat, media dan permodalan.
“Ini menjadi momentum untuk membangun sinergi di antara kita semua pasti banyak potensi-potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh masing-masing institusi,” pungkasnya.
Pelatihan ini menghadirkan beberapa narasumber dari kalangan praktisi utamanya di bidang pariwisata, seperti Anas Syahrul Alimi, Monalisa Eka Shinta, S.ST., Yusuf Karim Ungsi, Harryadin Mahardika, Johan Alvin Khosuma dan terakhir Ainun Najib merupakan spesialis Data Analyst.
Materi yang diberikan antara lain meliputi Strategi pengembangan event musik dan kebudayaan, manajemen event karnaval, strategi pengembangan industri event, pemasaran digital, dan terakhir manajemen analisa data untuk pengembangan Desa Wisata.
Peserta pelatihan juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan sesama pengelola desa wisata. Selain itu, mereka juga diajak untuk melakukan praktik langsung dalam mengelola destinasi di desa wisata masing-masing peserta.
Dalam kesempatan terpisah, salah satu pengurus Wisata Sidomulyo, Kartika Yunita Pratiwi, mengaku sangat senang dan berharap bisa menerapkan ilmu dan pengalaman dari pelatihan tersebut.
“Saya merasa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru dalam mengelola desa wisata kami. Kami akan menerapkan semua yang kami pelajari di sini untuk meningkatkan kualitas desa wisata kami dan memberikan pengalaman wisata yang terbaik bagi wisatawan yang berkunjung,” katanya.
Sehingga dapat meningkatkan potensi pariwisata di Desa Wisata Sidomulyo dan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal dalam hal ekonomi dan sosial.
Sebagai informasi tambahan bahwa Pelatihan Akademi Desa Wisata ini turut didukung oleh sejumlah institusi, diantaranya Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, LPPM Unesa dan beberapa pihak swasta meliputi Sampoerna untuk Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia, Bank Jatim, Bank UMKM Jatim, Grab Indonesia dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia dan Media Times Indonesia turut ambil bagian memberikan dukungan.