JEMBER – Di ujung selatan Kantor Desa Sidomulyo saat ini terdapat pemandangan indah yaitu sebuah bangunan dari bambu dan bertuliskan SAELO CAFÉ. Ya, terdapat sebuah café di lingkungan kantor Desa Sidomulyo baru-baru ini. Café dengan tagline “Emas Hijau dari Timur” itu merupakan sebuah unit usaha yang didirikan oleh BUMDes Desa Sidomulyo yang dipimpin oleh Sudarmaji.
“Nama SAELO itu berasal dr kata Silo yang dibaca SAELO. Kata Silo ini dari bahasa Belanda karena dianggap daerah penghasil kopi terbesar juga terbaik maka disebut Silo yang artinya lumbung biji-bijian terbaik dan terbesar” Ucap Sudarmaji saat ditanya asal usul nama SAELO Café.
Belum genap sepekan, Café yang mengusung konsep memberdayakan UMKM sekitar Desa Sidomuyo tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto dalam kunjungannya Ke Desa Sidomulyo pada hari Sabtu, 12 Februari 2022.
“Pendirian SAELO Café ini memang bagian dari program prioritas BUMDES Sidomulyo yang mengarah pada pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui UMKM. Serta menjadi bukti kalau Sidomulyo ini Desa penghasil Kopi Robusta. Masak banyak produk kopinya tapi tidak memiliki tempat untuk menikmatinya” ungkap ketua BUMDES yang akrab disapa Aji tersebut.
“Selain itu, tujuannya untuk menampung dan pemasaran produk kopi terbaik masyarakat Sidomulyo juga memfasilitasi pemasaran produk UMKM masyarakat Sidomulyo” Lanjutnya.
Lebih lanjut, Aji menjelaskan bahwa SAELO Café menerapkan konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar dengan artian bahan dan menu yang ada di SAELO café mengambil dari hasil produksi UMKM yang ada di Sidomulyo mulai dari Kopi, Mie Ayam dan lain sebagainya.
Di lain sisi, manajeer SAELO Café, Hasan Basri mengatakan ada beberapa menu unggulan yang mendeskripsikan Sidomulyo sebagai Desa penghasil kopi Robusta terbesar seperti Kopi Tubruk Robusta dan Coffe Berry yang menjadi minuman favorit pelanggan SAELO Café.
“Tubruk Robusta dan Coffe Berry ini paling banyak diminati jika ada pelanggan yang ingin merasakan kopi robusta baik itu pelanggan dari Sidomulyo sendiri ataupun dari dinas-dinas dan lain sebagainya” jelasnya.
Basri berharap SAELO Cafe bisa memberi pengetahuan kepada pemuda-pemudi di Desa Sidomulyo tentang pengolahan kopi pasca panen supaya daya jual kopi asli Sidomulyo ini semakin bagus harganya.
“Adik-adik di Sidomulyo juga bisa belajar tentang kopi di SAELO cafe sekaligus belajar menjadi Barista” tambahnya.